Premium WordPress Themes

1 Februari 2011

acara reality music dan "pelajar" indonesia

Hobi saya mendengar musik, musik apapun asalakan bukan metal dan rock pusing di denger telinga. Yang paling saya sukai musik instrumental alias yang g ada liriknya. Meskipun ada beda pendapat halal kharam musik namun saya akhirnya memilih jalan bahwa music buat hiburan, selingan, kadang2 untuk semangat, dan tidak menyebabkan malas, why not ? Mohon di kaji dulu sebelum menentukan pilihan ^^

Sederhana sebenarnya, namun berpangkal dari musik timbullah industri yang cukup menjanjikan di indonesia, industri musik. Di dukung menjamurnya band lokal, boy band, solo, duo dll. Nah, akhirnya timbul berbagai ajang marketing termasuk di media televisi. Saya menyebutnya reality music yang artinya penyanyi/artisnya tampil secara live di panggung. Dan tentu saja penonton tak lain tak bukan sebagian besar adalah remaja, dan sebagian besar remaja itu adalah pelajar. Hebat bukan main efeknya, meskipun ini bukan penemuan hebat namun mari kita lebih peka lagi tentang penyiaran di Indonesia. Selama ini yang banyak di sorot adalah pornoaksi dan ponografi, karena memang sangat urgent hal tersebut. Walau bagaimanapun pendidikan salah satu pilar kebangkitan bangsa. Tak tanggung - tanggung acara reality music itu pun di gelar hampir setiap hari dan di jam - jam sekolah. Lucunya...kenapa tidak di ciduk satpol pp ya ? :P padahal beberapa hari yang lalu ada berita satpol pp merazia siswa siswi yang lagi memadu kasih di suatu tempat wisata. Oh iya kan penontonnya tidak pakai seragam. Tapi tentu sama saja statusnya tetap seorang pelajar.

Miris, indonesia tak lagi bisa membedakan mana konsumsi anak- anak, remaja, pelajar, atau ibu - ibu. Semua di pukul rata, sudah lelah rupanya mensortir dan menertibkan tanyangan. http://www.kpi.go.id/ KPI ayo beraksilah...!!!!






Pasalnya hampir semua statiun televisi mempunyai program ini. Tidak mau menyebut merek #sensor hehe. Kalau sudah begini mau di bawa kemana pelajar indonesia, di satu sisi acara beginian laris manis di datangi pelajar di sisi lain ajang kompetensi pelajar sepi. Daya riset dan belajar yang semakin menurun di tambah lagi banyak pelajar berprestasi memilih beasiswa ke luar negeri. Lengkap sudah degradasi pendidikan di Indonesia.

Sebuah potret suram penyiaran indonesia. Program edukasi tak lagi di utamakan, meski masih ada satu dua yang peduli, tak tak juga mampu mengimbangi.

Mari pelajar Indonesia, kita pintar memilih tayangan dan hiburan.

0 komentar:

Posting Komentar