Premium WordPress Themes

10 Mei 2011

i not stupid [ 2nd episode ]


a must watched film for parrents and children, mengharukan, menampar diri kita masing - masing. Film ini sederhana hanya mem-film-kan realita di keluarga sehari - hari. Antara ayah, ibu, dan anak. Pada CD 1 kita bisa sedikit sambil tertawa karena sajian animasi dan scene yang menggelitik, tapi di CD 2, film ini berhasil menguras air mata saya sepanjang cerita. Meski tak tragis dan sedalam pada cerita ini, saya yakin kita semua pernah mengalaminya.

Pertama kita mulai dari komunikasi, komunikasi disini antara orang tua dan anaknya. People are different, generation is change. Setiap orang memiliki cara komunikasi yg berbeda ada yang dengan mudah menyatakan perasaannya, rasa sayangnya ada pula yang menunjukkannya dengan cara berbeda, bahkan sangat berbeda dengan orang kebanyakan, tidak ada yang salah. Seperti ibu kita yang terbiasa bilang "hati - hati nak di sana" tapi bapak akan berkata "belajar yang rajin" dua kalimat ini memang berbeda tapi saya yakin maknanya sama. Atau jika ibu akan memeluk dan mencium kita saat mengantar kepergian kita, tapi bapak hanya bisa dengan tatapan matanya, sungguh ini adalah hal yang sama. Tiap orang tua pun berbeda menyatakan perhatian dan cara mendidik mereka, ada yang keras, ada yang sabar, ada pula yang ala kadarnya. Itu semua hanya masalah kultur dan kebiasaan lingkungan, tapi yang pasti orang tua ingin yang terbaik buat anaknya. Seringkali komunikasi yang salah menimbulkan salah tafsir bagi anak. Kedewasaan tiap anak pun berbeda sesuai skala umur itu pasti (jika ada yang bilang tua itu pasti tapi dewasa itu pilihan, saya tidak setuju, yang ada ketika umur tak menunjukkan dewasa, tanyakan apa yang salah dengan pengalaman), Orang tua harus pandai - pandai mengkomunikasikan kepada anak sesuai umurnya, sesuai zamannya, sesuai keadaannya, Tak seru jika sudah terjadi baru masing - masing menyadari ^.^. Sebagai anak juga, ketika umur kita tak lagi bisa dibilang anak - anak, tak pantas pula kita masih bersikap seperti anak - anak. Seperti layaknya anak,, orang tuapun butuh perhatian, semakin berumur biasanya orang tua suka di ajak ngobrol, ngobrolin apapaun dari akademik, agama, hingga politik, mereka suka itu. Meskipun tak diminta sesekali kado kecil, pernyataan sayang, ataupun ciuman akan menyenangkan mereka. Saya yakin orang tua tak ingin apa - apa dari kita, kita jadi baik, kita jadi soleh dan solehah, dan tak ada salahnya kita jadi orang sukses tentu membuat mereka bangga. Tak apa semua tak bisa dipenuhi sekaligus, bertahap. Saya yakin mereka pasti mengeti. Semua tergantung bagaimana kita mengkomunikasikannya.


Ambil sisi baik dari orang dan buang gelapnya  maka kita akan dapat baiknya. Tapi jika kita tau gelapnya dan langsung buang orang itu maka kita tak akan dapat apa - apa. Tak salah islam mengajarkan kita berprasangka baik.


Tak bisakah kita menjadi saling mengerti, sedikit menurunkan ego, ikhlas, dan cukuplah Allah penolong kita :)

0 komentar:

Posting Komentar